Oleh:
Khamdiyah
Nomor
Registrasi: 7316110154
A. Latar
Belakang Masalah
Orang
Indonesia yang belajar bahasa jepang semakin meningkat. Terbukti dengan masuknya bahasa Jepang sebagai mata
pelajaran di beberapa sekolah. Sudjianto menyebutkan
beberapa alasan siswa belajar bahasa Jepang, yaitu: (1) untuk ambil bagian dalam penelitian bahasa Jepang, (2) untuk memperoleh ilmu
pengetahuan yang relevan sesuai spesialisasinya, (3) untuk mempelajari
teknologi Jepang, (4) sebagai mata pelajaran di sekolah, (4) karena mempunyai
minat untuk berkunjung ke Jepang, dan masih banyak alasan lainnya.
Namun, siswa
sering mengalami kesulitan dalam pemahaman teks bahasa Jepang. Salah satu faktor penghambat pemahaman siswa adalah kesulitan penggunaan
huruf. Bahasa Jepang menggunakan empat jenis huruf, yaitu: kanji, hiragana, katakana, dan romaji yang penggunaannya berbeda-beda. Hal ini menjadi kendala bagi siswa pembelajar bahasa Jepang.
Permasalahan ini muncul bukan hanya karena
kemampuan dan motivasi belajar siswa yang kurang, tetapi juga faktor lingkungan
belajar yang kurang mendukung. Dalam hal ini kreativitas guru bahasa Jepang dalam
mengelola pembelajaran mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam meningkatkan
hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, guru
sebagai pengelola pembelajaran harus mengemas pembelajaran yang efektif dan
bermakna bagi siswa. Pembelajaran akan memiliki makna, jika pembelajaran yang
dikemas guru dapat dinikmati oleh siswa dan dapat memotivasi siswa. Setya
Yuwana Sudikan (2004: 2) menegaskan, mengajar adalah menata lingkungan agar
pembelajar termotivasi dalam menggali makna serta menghargai ketidak seragaman.
Pada saat ini di sekolah telah mulai
diperkenalkan pemanfatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dalam proses
pembelajaran setidaknya TIK menempati tiga peranan, yakni sebagai konten
pembelajaran (standar kompetensi), sebagai media pembelajaran, dan sebagai alat
belajar. Sejumlah penelitian membuktikan bahwa penggunaan media dalam
pembelajaran menunjang efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran.
Penelitian tersebut antara lain dilakukan oleh Francis M. Drawer. Hasil
penelitian ini antar lain menyebutkan bahwa setelah lebih dari tiga hari pada
umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan melalui tulisan sebesar
10%, pesan audio 10%, visual 30%, audio visual 50%, dan apabila ditambah dengan
melakukan, maka akan mencapai 80%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka media audio
visual dapat dikatakan sebagai media yang mempunyai potensi yang sangat besar
dalam membantu meningkatkan hasil belajar. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) yang sangat pesat telah membawa perubahan besar pada segala
bidang, termasuk bidang pendidikan. Bila dimanfaatkan dengan tepat, maka TIK
dapat meningkatkan mutu pendidikan. Tulisan ini merupakan salah satu upaya
untuk mendorong para warga sekolah dalam mengembangkan dan memanfaatkan TIK,
khususnya multi media pembelajaran. Pada hakikatnya tujuan dasar perlunya
penggunaan media audio visual adalah untuk meningkatkan efektifitas dan
efesiensi hasil belajar siswa. Indikator yang harus dipenuhi, yakni mencakup
aspek desain pembelajaran, aspek rekayasa perangkat lunak, dan aspek komunikasi
visual.
B. Identifikasi Masalah
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
masalah-masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai
berikut.
- Perlunya pengembangan kreativitas guru bahasa Jepang dalam mengelola pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
- Banyak metode yang dapat digunakan guru bahasa Jepang dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
- Perlunya terus-menerus pengayaan wawasan pengetahuan siswa, sebab pengetahuan yang luas merupakan ”modal” dalam meningkatkan hasil belajar.
- Pemanfaatan media audio visual merupakan salah satu cara untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang menarik.
- Pemanfaatan media audio visual merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
- Pemanfaatan media audio visual merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
C. Pembatasan
Masalah
Mengingat masalah yang tercakup dalam
penelitian ini sangat luas maka penulis membatasinya sebagai berikut.
- Objek penelitan ini adalah bagaimana pengaruh pemanfaatan media audio visual terhadap motivasi belajar siswa.
- Objek penelitan ini adalah bagaimana pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar siswa.
- Materi pembelajaran bahasa Jepang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pada pembelajaran menulis, mengucap, dan menghafal huruf.
- Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK.
D. Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, dan pembatasan masalah tersebut di atas
maka dapat ditentukan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut.
- Bagaimana pengaruh pemanfaatan media audio visual terhadap motivasi belajar menulis, mengucap, dan menghafal huruf bagi siswa kelas XI SMK.
- Bagaimana pengaruh pemanfaatan media audio visual terhadap hasil belajar menulis, mengucap, dan menghafal huruf bagi siswa kelas XI SMK.
E. Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
- Mengetahui pengaruh pemanfaatan media audio visual terhadap motivasi belajar menulis, mengucap, dan menghafal huruf bagi siswa kelas XI SMK.
- Mengetahui pengaruh media audio visual terhadap hasil belajar menulis, mengucap, dan menghafal bagi siswa kelas XI SMK.
F. Manfaat Penelitian
Penulisan penelitian dengan judul ”Pengaruh
Pemanfaatan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran
Bahasa Jepang Di SMK Tahun Pelajaran 2012/2013” ini diharapkan dapat bermanfaat
sebagai berikut.
- Menumbuhkan minat dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar yang diharapkan.
- Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.
- Mengenalkan kepada para guru dalam memanfaatkan media audio visual untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran menulis, mengucap, dan menghafal huruf.
- Memberikan sumbang saran dalam memecahkan persoalan pembelajaran, khususnya upaya menumbuhkan kemampuan berpikir secara logis.
- Mendorong terlaksananya proses pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan yang dapat mendukung tercapainya tujuan kegiatan pembelajaran.
- Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, khususnya pada pelajaran menulis huruf.
- Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan.
- Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan /kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar